<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d657226048044795654\x26blogName\x3dVIDIES\x27+DIARY\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://vidiesdiary.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://vidiesdiary.blogspot.com/\x26vt\x3d-67864553890658905', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>


VIDIES DIARY : " Cerita Kita "

Photobucket"

★Jumat, 16 Juli 2010★

AKU INGIN BERUBAH DEMI JADI VIDIES

by : Geby


Lin berjalan memasuki kelasnya, kelas 7-1. Dia berjalan dengan santai sambil sesekali tersenyum. Dia lalu menuju ke bangku disa, sahabatnya yang paling baik. Baik menurutnya karena mereka memiliki satu selera, baik itu dalam hal berpakaian,makan sampai idola.

”pagi disa” sapa Lin sambil melontarkan senyuman

“pagi juga lin. Eh lo tau gak, katanya vidi nanti mau ke sini” kata Disa bersemangat

“hah ? Serius lo,Dis ? ini bukan april mop kan dis.. jangan becanda deh” kata Lin sangsi

“bukan serius lagi Lin, Duarius !” kata Disa meyakinkan Lin

“waaah.. kapan..kapan??” tanya Lin semangat

“katanya sih minggu depan. Lo mau pergi gak,Lin?” tanya Disa

“pastilah gue pergi. Ini kesempatan EMAS,Dis !! ga boleh di sia-siain” ujar Lin

Tak lama setelah berbincang-bincang, Eno, si ratu sok pun datang.

“aduuhh... masih pagi nih.udah vidi aja bahan pembicaraan lo berdua. Ga malu apa lo pada nge-fans ama si gay ??” cerocos Eno

“ehh.. jaga mulut lo ya,No ! mau lo gue tampar,hah?!!” bentak Lin

“emang pengecut kayak lo berani nampar gue?” kata Eno yang terdengar menantang

PLAAAK !

Sebuah tamparan keras mendarat tepat di pipi Eno. Semua murid kelas 7-1 berkumpul mengelilingi Eno dan Lin. Namun ada beberapa yang langsung menuju ruang guru.

“berani-beraninya ya lo nampar gue !!!” kata Eno lalu menjambak rambut Lin.

Perkelahian pun tak terelakkan. Namun, tak lama kemudian Bu ratna-wali kelas mereka- pun datang.

“ada apa ini ribut-ribut???” kata Bu Ratna menengahi mereka

“Lin,bu! Dia nampar aku duluan!!!” kata Eno sesenggukan sambil memegangi pipinya

“Eno duluan,bu. Dia mengejek idola ku!” bela Lin

“sudah...sudah. Lin,Eno ikut ibu ke ruang guru!” kata Bu Ratna

Mereka berdua lalu menuju ruang guru.

“mengapa tadi kalian berkelahi ??” kata Bu Ratna memulai pembicaraan

“Eno bu. Dia mengejek idola ku” kata Lin

“nah,Eno mengapa kamu mengejek idola Lin?” tanya Bu Ratna kepada Eno

Eno terdiam, sambil sesekali menatap Lin dengan tajam.

“nah Eno, kamu harus minta maaf pada Lin” perintah Bu Ratna

“tapi Lin juga nampar aku,Bu!” bela Eno

“yasudah,Lin kamu minta maaf juga pada Eno!” kata Bu Ratna

Eno dan Lin lalu bersalaman. Namun, keliatannya mereka berdua belum ’ikhlas’ saling memaafkan.

+++

Di rumah,baru saja Lin menginjakkan kakinya, ibu nya sudah menungguinya di depan pintu.

“eh,ibu.siang bu” kata Lin lalu mencium tangan ibunya

“masuk,Lin. Ada yang ibu mau bicarakan” kata ibunda Lin

Lin lalu masuk ke rumah dengan perasaan deg-degan.

“ibu liat akhir-akhir ini nilai kamu menurun.kamu juga jadi boros pulsa.apa penyebab semua itu,Lin?” tanya ibunya

Lin terdiam.

“ibu rasa penyebabnya adalah vidi aldiano yang selalu kamu puja-puja itu.benar itu,Lin? Jawab pertanyaan ibu!” kata ibunda Lin dengan suara sedikit di keraskan.

Lin merasa pikirannya kosong, lidahnya kelu. Ia tak bisa menjawab pertanyaan ibunya.Ia ingin sekali berteriak-BUKAN DIA BU! LIN MEMANG YANG KURANG BELAJAR, ITU BUKAN SALAH DIA BU. Namun apadaya,dia tak ada nyali untuk mengatakan itu.

“Lin,ibu tidak ingin lagi kamu ngefans sama vidi aldiano. Dia cuman bawa pengaruh buruk buat kamu!” kata ibunda Lin.

Lin lalu berjalan dengan lesu menuju ke kamarnya. Dia mengunci diri di kamar.Lin lalu menatap meja belajarnya.Disana ada ucapan happy birthday dari vidi aldiano yang ia dapatkan dari twitter,lalu dia printout. Air mata Lin tak terbendung lagi, dia pun menangis tanpa suara di kamarnya yang penuh dengan foto dan poster vidi aldiano itu.

Keesokan harinya..

Tak seperti biasanya, Lin berjalan dengan tatapan kosong ke kelasnya. Matanya sembab, kemarin dia tidak mau makan seharian.

“pagi,Lin” sapa Disa tersenyum

“pagi juga,Dis” Lin menjawab dengan nada datar.

“hey,lo kenapa,Lin?” tanya Disa yang menyadari keanehan sahabatnya.

Lin lalu duduk di bangkunya,dia merasa matanya hendak menangis.”JANGAN Lin, jangan menangis. Matamu sudah bengkak, jadi jangan menangis lagi Lin” ujar Lin dalam hati.

“Lin, lo kenapa sih? Cerita ke gue dong!” kata Disa

“gue dilarang ngefans lagi ama vidi aldiano. Kata nyokap gue, dia cuman bawa pengaruh buruk buat gue.nilai gue semua turun dan gue jadi boros pulsa” ujar Lin sedih

“lo ga coba ngejelasin ke nyokap lo,Lin?” tanya Disa

“percuma. Dia ga bakal dengerin” kata Lin lesu.

+++

Lin lalu menyadari, mungkin memang dia yang kurang belajar. Dia bertekad,mulai hari itu dia harus bekajar dengan giat. Dia mengurangi jadwal nonton tv dan twitteran, mengingat 1 minggu lagi dia akan menghadapi ulangan kenaikan kelas. Dia juga ingin membuktikan bahwa dnilainya turun bukan karena vidi aldiano.

Handphone Lin berdering, ada telpon dari Disa.

“halo,Dis. Ada apa ?” tanya Lin

“Lin, lo yakin ga mau pergi?” kata Disa

“hah? Kemana emang?” tanya Lin bingung

“hari ini vidi manggung di PRJ!” kata Disa

Lin pun berpikir.

“halo,Dis.. bentar gue telpon lagi ya” kata Lin lalu mematikan telponnya

Lin lalu keluar dari kamarnya

“bu... Lin mau nonton vidi hari ini yaaa... please” bujuk Lin pada ibunya

“TIDAK BOLEH!! KAMU LUPA KATA IBU YA?” kata ibunda Lin

“Lin janji,Bu. Lin bakal belajar sungguh-sungguh. Ibu boleh bakar semua foto dan poster vidi kalo nilai Lin turun” kata Lin sambil menangis

Ibunya berfikir...

“oke,Lin. Ibu percayai kamu. Tapi ini untuk terakhir kalinya kamu ketemu vidi ya !” kata ibunda Lin

“makasih bu. Lin sayang ibu” kata Lin lalu memeluk ibunya

Lin lalu mengambil handphonenya..

“halo,Dis? Gue di bolehin ketemu vidi” kata Lin senang

“oke, lo tunggu ya. 15 menit lagi gue ke rumah lo. Kita cari kado buat vidi.bye” kata Disa

Lin lalu bersiap-siap. 15 menit kemudian, Lin berangkat bersama Disa.

“Lin pergi dulu ya,bu” kata Lin lalu mencium tangan ibunya

Lin dan Disa lalu pergi mencarikan kado untuk vidi. Lin memilih sebuah baju bergambar mario bross untuk di kasih ke vidi. Dan Disa membelikan bantal berbentuk mario bross buat vidi.

“Lin,kita ke PRJ sekarang yuk.nanti telat” ajak Disa

“yuk” kata Lin

+++

Mereka berdua tiba di PRJ. Mereka mendapat tempat di belakang, karena mereka telat 10 menit. Dan ternyata banyak sekali vidies di sana. Mereka menikmati penampilan vidi. setelah vidi bernyanyi, vidies lalu berbondong-bondong ke backstage.

Vidies berdesak-desakan masuk kesana, namun sayangnya Lin dan Disa hanya sempat melihat vidi lalu memberikan kadonya. Vidi terlihat buru-buru.

Lin terlihat kecewa, namun Disa menghiburnya.

“yaaahhhh... vidinya pulang” kata Lin lesu

“udahh, next time kita pasti ketemu” kata Disa menghibur

Mereka berdua lalu pulang ke rumah. Lin lalu kembali mengingat-ingat kejadian di PRJ tadi, walaupun dia tidak sempat berfoto dan ngobrol bareng vidi.

Lin lalu menghentikan khayalannya lalu mulai belajar lagi. Mengingat 1 minggu lagi dia sudah ulangan kenaikan kelas.

Hari demi hari ulangan semester dia lalui dengan mudah, karena dia ingin mendapat nilai yang bagus. Dia ingin meminta sesuatu pada ibunya jika nilainya bagus, karena ibunya sudah berjanji akan mengabulkan permintaan yang Lin ajukan.

Hari yang dinantikan pun tiba, Lin bersama ibunya datang ke sekolah untuk mengambil rapor nya.

“Bu, Lin mengalami peningkatan nilai di semua mata pelajarannya. Lin mendapat peringkat pertama di kelas nya” kata Bu Ratna senang.

Lin lalu tersenyum senang pada ibunya dan pada Bu Ratna. Mereka lalu keluar dari ruangan guru.

“bu, ibu janji kan mau mengabulkan permintaan Lin jika nilai Lin bagus ?” tanya Lin

Ibunya mengangguk.

“nah,Lin mau jadi vidies resmi,bu. Lin janji akan mempertahankan nilai Lin” kata Lin senang

Ibunya hanya mengangguk sambil tersenyum.

+++

Cerita ini hanya fiktif. Maaf kalo ada kesamaan nama dan tempat :P


add my twitter : Geby

Label:




KLIK DISINI UNTUK KOMENTAR !! (0)